SEJARAH

Menurut asal katanya WINDUJANTEN berasal dari kata  Windu dan Janten (Bahasa Sunda), Windu artinya Delapan dan Janten artinya Jadi. Nama tersebut kisah yang  diriwayatkan oleh para sesepuh dan para pemuka masyarakat secara turun temurun sampai saat saat ini.

Pada jaman dahulu di Desa Cibinuang Kecamatan Kuningan berkuasa seorang Dalem ( sebutan seorang pimpinan pada saat itu ) yang mempunyai beberapa orang keturunan (anak) dan seorang diantaranya bernama Buyut Kidul yang pergi berkelana dengan maksud mencari tempat tingal yang baru.

 

Selama dalam pengembaraannya Buyut Kidul megunjungi daerah-daerah antara lain :

1. Daerah Cadas Gempal, masih termasuk wilayah Desa Cibinuang.
2. Daerah Tarikolot yang terletak diperbatasan antara Kelurahan Cigadung dan Desa Windujanten.
3. Daerah Kertayuga di Kecamatan Kadugede
4. Daerah Ciparay yang sekarang terletak di Dusun Wage Desa Windujanten.

 

          Dari daerah-daerah yang dikunjunginya selama itu  Daerah Ciparay ini dipandang lebih cocok untuk dijadikan sebagai tempat tinggal Buyut Kidul. Keadaan Daerah Ciparay pada waktu itu masih merupakan hutan belantara. Setelah sekian lama Buyut Kidul menetap di Derah Ciparay dan dikaruniai keturunan yang kian hari terus berkembang/ banyak maka timbulah persoalan baru yaitu

untuk menetapkan tempat Pusat Kegiatan dan nama tempat tinggalnya. Untuk menetapkan tempat Pusat Kegiatan (Ibu Kota Desa) diambil suatu kebijaksanaan melalui Sayembara (semacam perlombaan) yaitu barangsiapa yang dapat mengangkat sebuah Dog-dog (alat tabuh semacam kendang/ drum) maka ia berhak menetapkan Pusat Kegiatan (Ibu Kota Desa) dan sekaligus menjadi pimpinan atau Kepala Desa sebagai wilayah pemerintahannya.

Sayembara yang diselenggarakan akhirnya dimenangkan oleh seorang anak dari Buyut Kidul sendiri yang bernama Buyut Puji dan dipilihnya tempat sebagai tempat pusat kegiatan sebagaimana Desa Windujanten sampai saat ini.

 

          Selanjutnya untuk memberikan nama desa diambil dari  hasil musyawarah yang dihadiri oleh sebagian besar keluarga/ keturunan Buyut Kidul, dalam musyawarah itu  Buyut Kidul mengutarakan pengalamannya selama berkelana mencari daerah untuk dijadikan tempat tinggal yang cocok Selama ini memakan waktu Delapan Tahun, dan atas dasar itulah dalam musyawarah sekitar tahun 1805 ditetapkan nama Desa Windujanten yaitu untuk mengenang usaha, pengorbanan dan jerih payah Buyut Kidul setelah berkelana selama Delapan Tahun (sewindu) baru berhasil menemukan tempat yang jadi idamannya yang sampai sekarang masuk dalam wilayah Pemerintahan Desa Windujanten.

1.1.2                    Terbentuknya Desa Windujanten

 

Berdasarkan sejarah dan riwayat  terbentuknya Pemerintahan Desa Windujanten diperkirakan sekitar tahun 1805.

 

 

 

3

 

Untuk lebih jelasnya berikut silsilah Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Windujanten dari jaman dahulu sampai saat ini :

 

No	Nama Kepala Desa	Periode	Masa Jabatan
1	BUYUT KIDUL	1805 s/d 1828	23 tahun
2	BUYUT PUJI	1828 s/d 1840	12 tahun
3	WIRANTAKA	1840 s/d 1843	3 tahun
4	WILANAGA	1843 s/d 1847	4 tahun
5	NATAKARAMA	1847 s/d 1875	28 tahun
6	JAYAWINATA	1875 s/d 1896	21 tahun
7	SASTRAWINATA	1896 s/d 1899	3 tahun
8	SUJANADIPRAJA	1899 s/d 1905	6 tahun
9	SASTRAPERWATA	1905 s/d 1913	8 tahun
10	SUANTAPRAJA	1913 s/d 1938	25 tahun
11	SASTRASAMITA	1938 s/d 1967	29 tahun
12	D. SUTISNA	1967 s/d 1969	2 tahun
13	D. DJAHARI	1969 s/d 1981	12 tahun
14	IMAN YUDIRMAN	1981 s/d 1987	6 tahun
15	NONO KARSONO	1987 s/d 1989	2 tahun
16	ADE SETIAWANDI	1989 s/d 1997	8 tahun
17	NONO KARSONO	1997 s/d 1998	1 tahun
18	IMAN YUDIRMAN	1998 s/d 2006	8 tahun
19	NONO KARSONO	2006 s/d 2007	1 tahun
20	ADE SETIAWANDI	2007 s/d 2013	6 tahun
21	MAMAN SURYATMAN	2013	4 bulan
22	CARDA	2013 s/d 2019	2019
23	ROHMAN HIDAYAT, SH	2019 s/d 2025	2025

 

Kebudayaan Masyarakat Desa Windujanten yang ada sejak zaman dulu diantaranya ;          Talitan ( bantuan swadaya sebelum acara hajatan dan akan mendirikan rumah), Rukun Kematian, Acara Hajatan dan Kegiatan Gotong Royong lainnya.

 

Wilayah Desa Windujanten terangkum dalam wilayah Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat.